Jumat, 11 Januari 2013

Perjalanan ke Barat Pulau Sumatera Part 3 (Danau Maninjau)

Perjalanan gue ke danau Maninjau dimulai tanggal 29 Desember 2012, setelah semua barang selesai gue packing gue pun bersiap buat check out, rencananya malam ini gue mau nginep di sekitaran danau Maninjau.  Sekitar jam 9 pagi gue check out dari hostel, setelah tanya-tanya dengan receptionist hostel gimana cara menuju ke danau Maninjau gue pun dikasih tau kalo mau ke danau Maninjau gue bisa naek bus tujuan Maninjau dari terminal Aur Kuning Bukittinggi, dengan berbekal informasi dari  receptionist gue pun langsung cabut menuju terminal Aur Kuning dengan angkot.  kebetulan angkot yang menuju ke terminal lewat di depan hostel gue, langsung aja deh gue naik ke angkot menuju ke terminal, di angkot gue sempet ngobrol-ngobrol sama supirnya, gue minta diturunin di pool bus yang mau berangkat ke Maninjau, sesampainya di terminal gue pun dianterin langsung sama supir angkotnya ke tempat bus yang mau berangkat ke Maninjau.

Jam 10 gue udah naek dalam bus yang akan berangkat ke Maninjau, oh iya tarif dari terminal Aur Kuning menuju ke danau Maninjau cuma 15 ribu aja. Suasana di terminal Aur Kuning sangat ramai, mungkin karena terminal ini merupakan terminal utama yang ada di Kota Bukittinggi, banyak bus-bus berbagai jurusan yang berangkat dari terminal ini baik bus jurusan  dalam Provinsi sampai bus jurusan antar Provinsi, mulai dari jurusan Bengkulu, Medan, Palembang sampai jurusan ke pulau Jawa pun ada disini, di terminal ini juga terdapat pusat grosir konveksi, banyak kios-kios yang menjual berbagai macam jenis pakaian dengan harga yang relatif murah.


 Suasana Terminal Aur Kuning Bukittinggi
 Bus Harmonis yang gue tumpangi buat menuju ke Danau Maninjau
Sudah cukup lama gue nunggu di dalam bus tapi busnya belum juga menunjukkan tanda-tanda untuk berangkat, ternyata bus baru akan berangkat kalo penumpangnya udah penuh alhasil dua jam setengah  gue nunggu di dalam bus sampai bus nya berangkat.  Tepat pukul 12.30 bus pun berangkat. Perjalanan menuju ke Danau Maninjau ditempuh selama 1 jam 30 menit kalau tidak ada halangan di Jalan.

Pemandangan di Sepanjang perjalanan menuju ke danau Maninjau sangat memanjakan mata gue, hamparan sawah hijau membentang dibawah kaki bukit, bukit-bukit hijau berdiri tegak menawan, membuat gue sangat menikmati perjalanan menuju danau Maninjau, tidak berapa lama, dari kejauhan gue bisa melihat sebuah hamparan air yang sangat luas dikelilingi oleh bukit-bukit barisan, itu pertanda bahwa gue sudah hampir sampai ke danau Maninjau.




 Welcome to Lake Maninjau
Bus pun terus berjalan sampai tiba di jalan yang berkelok-kelok , inilah kelok 44 yang tersohor itu, kenapa disebut kelok 44 karena memang terdapat kelokan tajam sebanyak 44 buah disepanjang jalan menuju ke danau Maninjau, di tiap kelokan terpampang papan yang bertuliskan jumlah kelok yang sudah dilewati.



Kelok 39, kelok 37, kelok 1

Setelah sekitar 20 menit berjalan menuruni kelok 44 bus pun sampai di simpang tiga pasar Maninjau dan disinilah gue akan turun, karena bus akan melanjutkan perjalanan menuju Lubuk Basung.

Setelah turun dari bus gue pun mulai berkeliling di sekitar pasar maninjau untuk mencari penginapan yang murah, sembari berkeliling, beberapa kali gue berpapasan dengan bule-bule yang sedang menikmati keindahan danau Maninjau, sekitar setengah jam bekeliling akhirnya gue mutusin buat nginep di hotel aja, soalnya disini kebanyakan tempat buat nginep yang murah sistemnya homestay, jadi kita nginep dirumah warga gitu, karena gue takut ada apa-apa akhirnya gue milih buat nginep di hotel aja deh.

Pilihan gue pun jatuh pada salah satu hotel yang ada di dekat simpang pasar Maninjau yaitu Hotel Maninjau indah, ini hotel bintang 1 yang ada di sekitar danau maninjau. Setelah masuk ke hotel gue langsung check in tentunya gue ambil kamar yang paling murah yaitu kelas ekonomi dengan tarif 200 ribu/malam, fasilitasnya lumayan lah buat sekelas backpacker kayak gue.hehe



Hotel Maninjau Indah

Setelah masuk kamar dan istirahat sholat gue pun langsung menuju ke bagian belakang hotel untuk menikmati keindahan danau Maninjau, dan sekali lagi gue mengucapkan Subhanallah begitu indahnya ciptaan Allah SWT, seandainya semua keindahan ini dapat gue abadikan dengan mata gue, begitu menawannya panorama yang disuguhkan oleh danau Maninjau, airnya yang biru berkilauan dihiasi oleh hamparan keramba ikan milik warga dan dilatari oleh bukit barisan yang diselimuti awan tipis, hembusan angin danau yang sepoi membuat pikiran gue sangat relaks, rasanya ingin berlama-lama memandangi keindahan danau Maninjau.





 Sebagian kecil dari keindahan danau Maninjau
Narsis dulu ah diatas keramba ikan.hehe
Setelah puas memandangi keindahan danau maninjau, rasa kantuk pun datang menyerang akhirnya gue putusin buat balik ke kamar untuk istirahat siang sejenak. Setelah beristirahat sejenak untuk mengisi tenaga, sekitar jam setengah 5 setelah shalat Ashar gue mencoba berkeliling daerah sekitaran hotel tempat gue nginep, baru juga jalan sebentar hujan pun turun, terpaksa deh gue jalan balik lagi ke hotel, berhubung hujan jadi untuk menghabiskan waktu sore gue memilih untuk nongkrong-nongkrong di restoran hotel yang memiliki view langsung ke danau Maninjau, secangkir teh hangat ditemani beberapa potong gorengan dengan view danau maninjau di kala hujan, suatu kenikmatan yang luar biasa.hehe


Bersantai sore di Balkon Hotel dengan latar belakang danau Maninjau
Sembari menikmati sore hari di restoran hotel, terdengar gelak tawa ceria anak-anak yang sedang bermain di kolam renang yang terletak persis disamping restoran, melihat keceriaan anak-anak yang sedang menghabiskan liburan bersama keluarga, membuat gue berbisik dalam hati kapan gue bisa berkumpul bersama keluarga untuk berlibur bersama  kayak mereka, yahh inilah nasib seoarang perantau yang jauh dari keluarga. hiks... :(

Kolam renang hotel
Hari semakin gelap dan hujan bertmbah deras gue milih balik ke kamar untuk beristirahat, mungkin untuk malam ini gue stay aja dikamar sambil menonton televisi, hujan pun turun sepanjang malam di Maninjau.

Keesokan paginya tanggal 30 Desember, sehabis mandi pagi gue pun menuju ke restoran hotel untuk ambil jatah sarapan pagi, ditemani udara pagi yang sejuk di Maninjau sarapan terasa nikmat sekali.


Secangkir Jus Jeruk di Pagi Hari dengan latar belakang danau Maninjau
Sangat disayangkan sebentar lagi gue harus berpisah dengan semua keindahan danau Maninjau, siang ini gue harus balik lagi ke Bukittinggi untuk mengejar travel menuju Pekanbaru, karena Besoknya gue harus balik lagi Ke Jakarta.  Setelah sarapan gue langsung menuju  ke kamar untuk beres-beres barang.

Pukul 10.00 gue check out dari hotel untuk kembali ke Bukittinggi, dengan berat hati gue melangkah meninggalkan danau Maninjau, di Lobi hotel terpajang sebuah pantun yang dibuat oleh Almarhum Presiden Soekarno saat beliau mengunjungi Maninjau, Pantun tersebut berbunyi

Jika Anda Memakan Pinang 
Makanlah Dengan Sirih Yang Hijau
Jika Anda Datang Ke Minang
Jangan Lupa Datang Ke Maninjau

Pantun dari Bung Karno
Selamat Jalan Danau Maninjau mungkin dilain waktu kita akan berjumpa lagi, Setelah keluar dari hotel gue jalan ke  pasar Maninjau untuk menunggu mobil yang menuju ke Bukittinggi,  gue balik ke Bukittinggi dengan menumpang mobil omprengan ber plat hitam, karena kalau menunggu bus akan lama waktunya, ongkosnya pun sama seperti bus hanya 15 ribu.

Inilah akhir perjalanan gue di barat Sumatera , sayang karena keterbatasan waktu masih banyak tempat wisata yang belum sempat gue datengin, mungkin nanti kalo ada kesempatan gue bakal balik lagi kesana untuk menjelajahi semua keindahannya  :)


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Let's Act Beyond Green. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator