Senin, 14 Januari 2013

Trip To Pantai Baron dan Pantai Krakal Kabupaten Gunungkidul

Mencoba untuk menuangkan satu lagi pengalaman yang pernah gue dapet dalam blog ini.  Kali ini gue mau  nulis tentang perjalanan pertama gue mengunjungi daerah Selatan Provinsi DI Yogyakarta tepatnya kabupaten Gunungkidul. Perjalanan ini gue lakukan di akhir tahun 2011, sudah lumayan lama memang tapi gak ada salahnya kan kalo baru gue tulis sekarang.

Awalnya gue gak ada niat sama sekali buat jalan ke Gunungkidul.  Rencana awalnya sih gue cuma mau ke Jogja buat mengunjungi adek gue disana sekalian menghabisakan libur akhir tahun. Tapi setelah gue pikir-pikir mumpung udah di Jogja kenapa gak sekalian aja gue jalan ke Gunungkidul, kenapa gue milih ke Gunungkidul karena kebetulan  bulan maret tahun 2012 kampus gue bakal ngadain Praktek Kerja Lapangan (PKL) disana, yahh itung-itung survei tempat.hehe

Tanggal 24 Desember 2011 gue berangkat dari Jakarta ke Jogja dengan naik Bus Malam Kramat Djati, perjalanan ke Jogja ditempuh sekitar 14 jam kalo gak ada  halangan, oh ya tarif bus dari Jakarta menuju Jogja harganya 150 ribu.

Tepat pukul 5 sore bus yang gue tumpangi pun berangkat dari terminal Rawamangun menuju Jogja , rencananya  nanti gue bakal turun di Terminal Jombor Jogja.  karena ini perjalanan malam jadi sepanjang jalan gue habiskan buat tidur aja deh , di jalan bus yang gue tumpangi sempat berhenti dua kali untuk istirahat, karena gue gak laper dan masih ngantuk jadi gue milih buat gak turun dari bus.

Akhirnya setelah sekitar 17 jam lebih di dalam bus, sedikit telat sampai ke Jogja karena bus sempat kena macet di dalam tol, gue pun sampe ke terminal Jombor, gue nyampe tanggal 25 Desember 2011 pukul 09.20 pagi, di terminal gue dijemput oleh adek gue. dari terminal jombor gue pun langsung cabut menuju ke kosan adek gue buat istirahat dan bersih-bersih.

Berhubung ini bukan kali pertamanya gue ke Jogja jadi gue gak banyak keliling di Jogja di hari pertama gue, paling gue cuma jalan ke Malioboro buat cari batik  sama makan angkringan di sekitar tugu Jogja doang sisanya gue istirahat aja dikosan adek gue karena masih capek karena perjalanan jauh semalem.

Keesokan harinya tanggal 26 Desember 2011, gue berangkat menuju Gunungkidul. tepat pukul 08.00 gue berangkat dengan adek gue, tujuan pertama gue yaitu pantai Baron, perjalanan menuju ke Wonosari (Ibukota Kab.Gunungkidul) ditempuh sekitar 3 jam perjalanan santai dengan mobil, jalan  menuju ke Gunungkidul medannya menanjak dan berkelok-kelok dan sedikit macet mungkin karena kemarin gue kesananya pas libur akhir tahun jadi banyak orang yang mau liburan ke Gunungkidul juga. Pantai Baron terletak di bagian selatan Gunungkidul tepatnya kecamatan Tanjungsari, dari Wonosari menuju ke pantai Baron membutuhkan waktu sekitar setengah jam. 

Sepanjang perjalanan ke Gunungkidul kita akan disuguhi pemandangan yang sangat Indah terutama di Bukit Bintang, dari sini kita bisa melihat pemandangan kota Jogja secara keseluruhan, kenapa disebut Bukit Bintang karena jika kita melihat kota Jogja saat malam hari dari atas bukit ini akan terlihat seperti hamparan bintang dilangit yang bersinar.

Sesampainya di Pantai Baron, gue pun langsung disambut dengan udara panas pantai yang menyengat dan pedagang yang menjajahkan berbagai macam pernak-pernik , tapi semua itu gak menghalangi gue buat menikmati keindahan pantai baron, langsung aja gue menuju ke bibir pantai buat merasakan deburan ombak pantai Baron, kebetulan pas gue dateng airnya lagi surut,  jadi gue bisa jalan lumayan jauh dari bibir pantai. 

Oh iya di pantai Baron ini merupakan tempat bertemunya air sungai dengan air laut, disana kita dapat melihat sebuah gua kecil  dengan anak sungai yang airnya mengalir menuju ke laut Selatan.  Setelah puas main air dibibir pantai gue pun naik ke atas bukit yang berada disekitar bibir pantai, dari atas bukit ini kita bisa melihat keindahan pantai baron dengan lebih jelas lagi.

 Pantai Baron

 
Poto dari atas bukit dengan latar belakang Pantai Baron
Lumayan lama maen-maen di pantai buat perut gue keroncongan, akhirnya gue putusin buat cari makan dulu, oh ya buat para pencinta seafood pantai Baron wajib dikunjungi nih, soalnya disana dijual berbagai macam jenis makanan seafood yang tentunya fresh from the sea .hehe
disini banyak kios yang menjajahkan seafood buat disantap seperti Rajungan, Lobster, Udang, Cumi-cumi, Kerang, dan berbagai jenis ikan seperti ikan kuwek, tenggiri, kerapu sampai ikan hiu pun ada. disini juga seafood yang kita beli dapat dimasak langsung, bisa dibuat asam manis, saos padang, saos lada hitam, dibakar ataupun digoreng. Soal harga gak usah ditanya deh dijamin murahh banget, gue aja makan Lobster 4 ekor (1Kg), Rajungan 3 ekor (2kg), ikan kuwe 1 ekor (1kg) dimasak asam manis dan dibakar + Nasi sama es kelapa muda buat 2 orang cuma habis 150 rbu doang, coba bandingin kalo kita makan di restoran seafood di Jakarta.
 Kios-kios yang menjajahkan Seafood di Pantai Baron
Setelah perut terisi full dan puas menikmati keindahan pantai Baron perjalanan pun gue lanjutin menuju pantai selanjutnya yaitu pantai Krakal.
Pantai krakal terletak sekitar 10 Km dari Pantai Baron, sepanjang jalan menuju pantai krakal banyak terdapat pantai-pantai lain seperti pantai kukup, pantai drini dan pantai sepanjang, karena keterbatasan waktu gue pun hanya memilih buat mengunjungi pantai krakal, karena disini terdapat banyak trumbu karang di bibir pantainya, dan pasirnya pun putih, dan termasuk salah satu pantai yang ramai dikunjungi.

Setelah 20 menit berjalan dari pantai Baron akhirnya gue pun tiba di Pantai Krakal, disini sangat berbeda dengan pantai Baron, pasirnya putih, ombaknya lebih tenang dan terdapat banyak karang-karang besar ditepi pantai, airnya pun sangat jernih sehingga terumbu karang yang ada di sepanjang bibir pantai bisa terlihat dengan jelas, di pantai ini juga banyak dimanfaatkan oleh anak-anak kecil untuk menagkap ikan-ikan karang dan mencari bintang laut, tapi harap berhati-hati disepanjang pantai ini juga banyak terdapat bulu babi (landak laut) jadi jangan coba-coba untuk berjalan telanjang kaki di sepanjang pantai ini yaa..



Terumbu Karang di Pantai Krakal

Lumayan lama gue bersantai sambil menikmati keindahan Pantai krakal, gak terasa hari pun semakin sore, karena takut sampe ke jogjanya kemaleman akhirnya gue putusin untuk Jalan Pulang ke Jogja.

Sayang cuma dua pantai yang sempat gue datengi kemarin, padahal di Gunungkidul masih banyak terdapat pantai lain yang kata orang lebih indah dari dua pantai yang gue datengin, di Gunungkidul juga terdapat objek wisata lain seperti air terjun Sri Gethuk, Gua pindul, gua Jomblang dan masih banyak lagi yang lain.

Buat yang masih bingung mau liburan atau backpacker kemana gue Rekomendasiin Gunungkidul masuk dalam list tujuan perjalanan kalian, dijamin gak bakal nyesel deh dateng ke Gunungkidul.hehe

Jumat, 11 Januari 2013

Perjalanan ke Barat Pulau Sumatera Part 3 (Danau Maninjau)

Perjalanan gue ke danau Maninjau dimulai tanggal 29 Desember 2012, setelah semua barang selesai gue packing gue pun bersiap buat check out, rencananya malam ini gue mau nginep di sekitaran danau Maninjau.  Sekitar jam 9 pagi gue check out dari hostel, setelah tanya-tanya dengan receptionist hostel gimana cara menuju ke danau Maninjau gue pun dikasih tau kalo mau ke danau Maninjau gue bisa naek bus tujuan Maninjau dari terminal Aur Kuning Bukittinggi, dengan berbekal informasi dari  receptionist gue pun langsung cabut menuju terminal Aur Kuning dengan angkot.  kebetulan angkot yang menuju ke terminal lewat di depan hostel gue, langsung aja deh gue naik ke angkot menuju ke terminal, di angkot gue sempet ngobrol-ngobrol sama supirnya, gue minta diturunin di pool bus yang mau berangkat ke Maninjau, sesampainya di terminal gue pun dianterin langsung sama supir angkotnya ke tempat bus yang mau berangkat ke Maninjau.

Jam 10 gue udah naek dalam bus yang akan berangkat ke Maninjau, oh iya tarif dari terminal Aur Kuning menuju ke danau Maninjau cuma 15 ribu aja. Suasana di terminal Aur Kuning sangat ramai, mungkin karena terminal ini merupakan terminal utama yang ada di Kota Bukittinggi, banyak bus-bus berbagai jurusan yang berangkat dari terminal ini baik bus jurusan  dalam Provinsi sampai bus jurusan antar Provinsi, mulai dari jurusan Bengkulu, Medan, Palembang sampai jurusan ke pulau Jawa pun ada disini, di terminal ini juga terdapat pusat grosir konveksi, banyak kios-kios yang menjual berbagai macam jenis pakaian dengan harga yang relatif murah.


 Suasana Terminal Aur Kuning Bukittinggi
 Bus Harmonis yang gue tumpangi buat menuju ke Danau Maninjau
Sudah cukup lama gue nunggu di dalam bus tapi busnya belum juga menunjukkan tanda-tanda untuk berangkat, ternyata bus baru akan berangkat kalo penumpangnya udah penuh alhasil dua jam setengah  gue nunggu di dalam bus sampai bus nya berangkat.  Tepat pukul 12.30 bus pun berangkat. Perjalanan menuju ke Danau Maninjau ditempuh selama 1 jam 30 menit kalau tidak ada halangan di Jalan.

Pemandangan di Sepanjang perjalanan menuju ke danau Maninjau sangat memanjakan mata gue, hamparan sawah hijau membentang dibawah kaki bukit, bukit-bukit hijau berdiri tegak menawan, membuat gue sangat menikmati perjalanan menuju danau Maninjau, tidak berapa lama, dari kejauhan gue bisa melihat sebuah hamparan air yang sangat luas dikelilingi oleh bukit-bukit barisan, itu pertanda bahwa gue sudah hampir sampai ke danau Maninjau.




 Welcome to Lake Maninjau
Bus pun terus berjalan sampai tiba di jalan yang berkelok-kelok , inilah kelok 44 yang tersohor itu, kenapa disebut kelok 44 karena memang terdapat kelokan tajam sebanyak 44 buah disepanjang jalan menuju ke danau Maninjau, di tiap kelokan terpampang papan yang bertuliskan jumlah kelok yang sudah dilewati.



Kelok 39, kelok 37, kelok 1

Setelah sekitar 20 menit berjalan menuruni kelok 44 bus pun sampai di simpang tiga pasar Maninjau dan disinilah gue akan turun, karena bus akan melanjutkan perjalanan menuju Lubuk Basung.

Setelah turun dari bus gue pun mulai berkeliling di sekitar pasar maninjau untuk mencari penginapan yang murah, sembari berkeliling, beberapa kali gue berpapasan dengan bule-bule yang sedang menikmati keindahan danau Maninjau, sekitar setengah jam bekeliling akhirnya gue mutusin buat nginep di hotel aja, soalnya disini kebanyakan tempat buat nginep yang murah sistemnya homestay, jadi kita nginep dirumah warga gitu, karena gue takut ada apa-apa akhirnya gue milih buat nginep di hotel aja deh.

Pilihan gue pun jatuh pada salah satu hotel yang ada di dekat simpang pasar Maninjau yaitu Hotel Maninjau indah, ini hotel bintang 1 yang ada di sekitar danau maninjau. Setelah masuk ke hotel gue langsung check in tentunya gue ambil kamar yang paling murah yaitu kelas ekonomi dengan tarif 200 ribu/malam, fasilitasnya lumayan lah buat sekelas backpacker kayak gue.hehe



Hotel Maninjau Indah

Setelah masuk kamar dan istirahat sholat gue pun langsung menuju ke bagian belakang hotel untuk menikmati keindahan danau Maninjau, dan sekali lagi gue mengucapkan Subhanallah begitu indahnya ciptaan Allah SWT, seandainya semua keindahan ini dapat gue abadikan dengan mata gue, begitu menawannya panorama yang disuguhkan oleh danau Maninjau, airnya yang biru berkilauan dihiasi oleh hamparan keramba ikan milik warga dan dilatari oleh bukit barisan yang diselimuti awan tipis, hembusan angin danau yang sepoi membuat pikiran gue sangat relaks, rasanya ingin berlama-lama memandangi keindahan danau Maninjau.





 Sebagian kecil dari keindahan danau Maninjau
Narsis dulu ah diatas keramba ikan.hehe
Setelah puas memandangi keindahan danau maninjau, rasa kantuk pun datang menyerang akhirnya gue putusin buat balik ke kamar untuk istirahat siang sejenak. Setelah beristirahat sejenak untuk mengisi tenaga, sekitar jam setengah 5 setelah shalat Ashar gue mencoba berkeliling daerah sekitaran hotel tempat gue nginep, baru juga jalan sebentar hujan pun turun, terpaksa deh gue jalan balik lagi ke hotel, berhubung hujan jadi untuk menghabiskan waktu sore gue memilih untuk nongkrong-nongkrong di restoran hotel yang memiliki view langsung ke danau Maninjau, secangkir teh hangat ditemani beberapa potong gorengan dengan view danau maninjau di kala hujan, suatu kenikmatan yang luar biasa.hehe


Bersantai sore di Balkon Hotel dengan latar belakang danau Maninjau
Sembari menikmati sore hari di restoran hotel, terdengar gelak tawa ceria anak-anak yang sedang bermain di kolam renang yang terletak persis disamping restoran, melihat keceriaan anak-anak yang sedang menghabiskan liburan bersama keluarga, membuat gue berbisik dalam hati kapan gue bisa berkumpul bersama keluarga untuk berlibur bersama  kayak mereka, yahh inilah nasib seoarang perantau yang jauh dari keluarga. hiks... :(

Kolam renang hotel
Hari semakin gelap dan hujan bertmbah deras gue milih balik ke kamar untuk beristirahat, mungkin untuk malam ini gue stay aja dikamar sambil menonton televisi, hujan pun turun sepanjang malam di Maninjau.

Keesokan paginya tanggal 30 Desember, sehabis mandi pagi gue pun menuju ke restoran hotel untuk ambil jatah sarapan pagi, ditemani udara pagi yang sejuk di Maninjau sarapan terasa nikmat sekali.


Secangkir Jus Jeruk di Pagi Hari dengan latar belakang danau Maninjau
Sangat disayangkan sebentar lagi gue harus berpisah dengan semua keindahan danau Maninjau, siang ini gue harus balik lagi ke Bukittinggi untuk mengejar travel menuju Pekanbaru, karena Besoknya gue harus balik lagi Ke Jakarta.  Setelah sarapan gue langsung menuju  ke kamar untuk beres-beres barang.

Pukul 10.00 gue check out dari hotel untuk kembali ke Bukittinggi, dengan berat hati gue melangkah meninggalkan danau Maninjau, di Lobi hotel terpajang sebuah pantun yang dibuat oleh Almarhum Presiden Soekarno saat beliau mengunjungi Maninjau, Pantun tersebut berbunyi

Jika Anda Memakan Pinang 
Makanlah Dengan Sirih Yang Hijau
Jika Anda Datang Ke Minang
Jangan Lupa Datang Ke Maninjau

Pantun dari Bung Karno
Selamat Jalan Danau Maninjau mungkin dilain waktu kita akan berjumpa lagi, Setelah keluar dari hotel gue jalan ke  pasar Maninjau untuk menunggu mobil yang menuju ke Bukittinggi,  gue balik ke Bukittinggi dengan menumpang mobil omprengan ber plat hitam, karena kalau menunggu bus akan lama waktunya, ongkosnya pun sama seperti bus hanya 15 ribu.

Inilah akhir perjalanan gue di barat Sumatera , sayang karena keterbatasan waktu masih banyak tempat wisata yang belum sempat gue datengin, mungkin nanti kalo ada kesempatan gue bakal balik lagi kesana untuk menjelajahi semua keindahannya  :)


Kamis, 10 Januari 2013

Perjalanan ke Barat Pulau Sumatera Part 2 (Bukittinggi)

Halo...sebelumnya gue udah nulis tentang perjalanan gue keliling kota Pekanbaru nah sekarang gue mau lanjutin nulis pengalaman gue berpetualang di barat pulau Sumatera, tujuan gue selanjutnya Kota Bukittinggi.

Tanggal 27 Desember 2012 pagi gue udah siap-siap buat berangkat ke Bukittinggi, rencananya gue mau berangkat ke Bukittinggi dengan naik travel yang kemarin sudah dicariin sama ayuk sepupu gue, janjinya sih pagi travelnya mau jemput tapi ditunggu sampe jam 10 travelnya belum dateng juga, setelah sekian lama menunggu akhirnya sekitar jam 11 Siang dateng juga travelnya.

Setelah pamit sama ayuk sepupu gue, langsung deh gue naek travel buat berangkat, gue kira tuh travel mau langsung berangkat setelah jemput gue ternyata travelnya masih jemput-jemput penumpang lain, alhasil travel yang gue tumpangin itu baru berangkat ninggalin Pekanbaru ke Bukittinggi sekitar jam 12.00 siang. Perkiraan perjalanan dari Pekanbaru ke Bukittinggi klo gak ada halangan sekitar 5 sampe 6 jam.

Selama di perjalanan gue serasa manusia yang terdampar di Planet lain, semua penumpang + sopir travelnya ngomong pakek bahasa Minang yang sama sekali gue gak ngerti artinya, alhasil gue cuma bisa diem aja selama perjalanan.

Sekitar jam 2 lewat, travel yang gue tumpangi berhenti sebentar di Masjid Agung Kabupaten Bangkinang buat Sholat Dzuhur, Mesjid Agungnya gede dan megah banget, gue pun gak menyia-nyiakan kesempatan ini, langsung gue masuk ke Mesjid buat shalat Dzuhur, setelah semua penumpang selesai shalat Travel pun langsung melanjutkan perjalanan.


Masjid Agung Bangkinang (potonya jelek soalnya jepret pake HP.hehe)

Selama diperjalanan gue disuguhin pemandangan alam yang luar biasa indah, mulai dari pemandangan danau yang sangat cantik sampai bukit-bukit barisan yang hijau dan menawan. Setelah berjalan lumayan lama akhirnya travel yang gue tumpangin pun berhenti untuk istirahat makan di sebuah rumah makan yang ada di perbatasan Provinsi Riau dan Sumatera Barat, gue yang selama perjalanan emang udah nahan laper langsung tancep gas masuk ke restoran buat makan, menu yang disajikan pun menu khas Sumatera Barat, langsung aja gue pesen dendeng batokok dan telur dadar sebagai lauk makan gue, rasanya maknyus pedesnya nendang, harganya pun murah meriah cukup 15 ribu gue udah makan puass.hehe


Suasana di RM Kelok Indah tempat gue mengisi tenaga.hehe

Setelah mengisi perut gue langsung cari Musholla buat shalat Ashar, gak lama setelah gue selesai sholat travel pun berangkat lagi menuju Bukittinggi.
Jam udah menunjukkan pukul 5 sore dan travel gue pun udah sampai di Payakumbuh, dalam pikiran gue bakal sampe tepat waktu nih. Ternyata yang gue pikirin salah, travel yang gue tumpangi harus nganter penumpang yang mau turun di Payakumbuh satu persatu kerumah mereka, di dalam travel ada 3 orang yang turun di Payakumbuh dan letak rumah mereka jauh-jauh semua, alhasil satu jam lebih travel muter-muter di Payakumbuh buat nganter penumpang. Setelah semua penumpang yang turun di Payakumbuh dianterin, travel pun lanjut jalan ke Bukittinggi.  

Akhirnya pas pukul 8 malem sampe juga gue di Bukittinggi disambut udara dingin khas Bukitinngi. Perjuangan gue belum berakhir gue harus langsung cari penginapan yang murah buat tidur malem ini karena di Bukittinggi gue gak punya keluarga sama sekali.

 Purnama bersinar diatas jam gadang Welcome to Bukittinggi..

Sejam gue keliling-keliling nyari penginapan di sekitaran Jam Gadang akhirnya dapet juga gue tempat nginep dengan harga lumayan  murah di sekitaran Kampung Cina gak jauh dari jam gadang, gue nginep di Hostel Singgalang Indah, tarif permalamnnya lumayan murah  70 ribu/malam.  Setelah cek in dan dapet kamar langsung deh gue bersih-bersih badan dan siap-siap buat istirahat untuk perjalan keliling Bukittinggi esok pagi.

Suasana Kamar seharga 70 ribu jauh dari kesan mewah tapi bisa untuk berdua.

Besok Paginya Tanggal 28 Desember gue siap-siap buat berpetualang keliling Bukittinggi, objek wisata pertama yang mau gue datengi kebun binatang Kinantan dan Benteng Fort De Kock karena letaknya dekat dengan hostel tempat gue nginep.

Untuk masuk ke kebun Binatang gue cukup bayar 5000, di dalam kebun binatang ada beragam koleksi satwa di Indonesia, selain itu di dalam kebun binatang kinantan juga ada sebuah Museum Zoologi, Aquarium dan Rumah Gadang  yang didalamnya dipamerkan berbagai jenis pernak-pernik khas masyarakat minangkabau.



Gerbang masuk kebun binatang, rumah gadang dan museum zoologi

Setelah puas keliling kebun binatang perjalanan gue lanjutin ke Benteng Fort De Kock, bentengnya masih terletak di areal kebun binatang tapi untuk menuju ke benteng Fort de kock gue harus nyebrang lewat Jembatan yang diberi nama jembatan Limpapeh jembatan ini membentang diatas jalan A.Yani Bukittinggi.

Jembatan Limpapeh
Di depan Jembatan Limpapeh
Narsis diatas benteng Fort de Kock.hehe

Benteng Fort De Kock

Puas keliling di kebun bintang dan benteng Fort De Kock perjalanan gue lanjutin ke daerah sekitar jam Gadang, disekitar Jam gadang banyak pedagang yang menjajahkan souvenir khas Bukittinggi, tidak jauh dari Jam gadang ada Istana Bung Hatta dan Monumen Bung Hatta.

Narsis dulu di depan Jam Gadang.hehe
Istana Bung Hatta

Gak terasa udah hampir pukul 12 siang , setengah hari sudah gue keliling di Bukittinggi, mengingat hari itu hari jumat bergegas gue mencari mesjid untuk Shalat Jumat, gak jauh dari Jam Gadang terdapat Mesjid raya Bukittinggi gue pun beristirahat dan shalat Jumat disana.

Masjid Raya Bukittinggi

Setelah Shalat jumat rencananya gue mau ngelanjutin keliling ke pasar Bawah, Pasar Atas, Ngarai sianok dan lubang Jepang, tapi apa daya hujan deras pun turun,  sambil menunggu hujan reda gue manfaatin untuk tidur di dalam mesjid buat ngumpulin tenaga.  setelah sekitar 2 jam akhirnya hujan pun reda dan gue langsung ngelanjutin perjalanan gue.

Dari Mesjid raya gue turun ke pasar bawah, untuk turun ke pasar bawah kita bisa melewati sebuah jenjang yang berisi 100 anak tangga.

Jenjang 100 dari pasar atas ke pasar bawah lumayan ngos-ngosan naiknya.hehe

Di Pasar bawah dan pasar atas banyak kios yang menjajahkan berbagai macam souvenir, pernak-pernik, baju, serta makanan khas daerah Bukittinggi yang dapat dijadikan oleh-oleh khas Bukittinggi.

Dari Pasar bawah dan pasar atas perjalanan gue lanjutin menuju ke ngarai sianok, letaknya lumayan jauh dari pasar bawah, tapi karena semangat banget mau kesana gue gak ngerasa capek sama sekali.hehe

Sebelum turun ke ngarai gue mencoba melihat keindahan ngarai sianok dari taman Panorama,  Subhanallah betapa indah ciptaan Allah SWT.  




Panorama Keindahan Ngarai Sianok Bukittinggi
   
Tak sabar rasanya turun ke ngarai, setelah puas memandangi keindahan ngarai sianok dari atas gue langsung lanjut berjalan turun menuju ke dalam ngarai, sepanjang perjalanan menuju ke bawah ngarai gue disambut oleh puluhan monyet yang bergelantungan di pepopohonan disekitar ngarai, tapi tenang monyetnya jinak kok dan gak menganggu orang yang melintas.  Diperjalanan menuju ke ngarai ada sebuah objek wisata yang banyak dikunjungi yaitu Lobang Jepang, sayang waktu gue dateng kawasan lobang jepangnya udah tutup karena hari sudah sore.

 objek wisata Lobang Jepang

Sesampainya di bawah ngarai keindahan pun semakin bertambah, deretan bukit-bukit batu raksasa dengan sebuah sungai kecil mengalir ditengahnya sungguh menyejukkan mata saat memandangnya, begitu indahnya Alam Indonesia.




Panorama di dasar Ngarai Sianok

Gak jauh dari Jembatan di dasar ngarai ada sebuah Rumah makan khas Bukittinggi, menu utama rumah makan ini adalah gulai itiak lado mudo dan samba lado tanak, kebetulan banget nih dari siang tadi gue belum sempat makan karena keasyikan keliling, gak pake basa basi langsung gue pesen tuh menu utama gulai itiak lado mudo.  Buat pencinta makanan pedas wajib dicoba nih gulai itiaknya pedesss nya nendang banget, idung gue sampe  berair sangking pedesnya, walaupun pedes tapi masih abis 2 porsi tu gulai itiknya.hehe 

Nih Gulai Itiak Lado Mudo, gimana gak pedes isinya cabe rawit ijo semua.hehe

Setelah perut terisi full gue mutusin buat mengakhiri perjalanan gue hari ini keliling bukittinggi karena udah mulai gelap dan cuaca juga mendung akhirnya gue putusin buat balik ke hostel.
Sesampainya di hostel gue langsung bersih-bersih, sholat dan istirahat buat pesiapan perjalanan besok pagi ke danau Maninjau di Kabupaten Agam.  

Inilah Akhir Perjalanan gue dihari Kedua dan Ketiga di Barat Pulau Sumatera keliling Kota Bukittinggi. Let's Prepare for Next Trip Danau Maninjau Kabupaten Agam....  
 
Copyright 2009 Let's Act Beyond Green. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator