Minggu, 19 Februari 2012

Fakta Seputar Golongan Darah

Gak sengaja nemu artikel bagus di Internet, artikel ini jelasin tentang Fakta Golongan Darah, dan menurut gue, apa yang dijelasin di artikel ini akurat banget, pas gue liat fakta tentang orang dengan golangan darah A di artikel ini, mirip banget dengan sifat gue trus gue coba  bandingn juga ama teman-teman gue yang punya golongan darah lain ternyata bener sifat mereka sama seperti yang disebutin di artikel ini. gue post ni artikel di blog gue kali aja bermanfaat buat orang yang baca blog gue, ok langsung aja baca artikel nya.
Fakta Golongan Darah 
Secara umum darah manusia terbagi dalam golongan A, B, O, AB, dari empat golongan tersebut ternyata mempunyai keunikan masing-masing yang mempengaruhi karakter seseorang.

Di Jepang, ramalan tentang seseorang lebih ditentukan oleh golongan darah daripada zodiak atau shio. Kenapa?

Katanya, golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel di tubuh kita dan oleh karenanya juga menentukan psikologi kita.

Benar apa tidak? Berikut penjelasan tentang golongan darah tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jepang.

SIFAT SECARA UMUM
A = terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas (karena perfeksionis) yang kadang bikin orang mudah sebel, kecenderungan politik: “destra”
B = nyantai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup, kecenderungan politik: “sinistra”
O = berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yang detil, kecenderungan politik: “centro”
AB = unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda, kecenderungan politik

BERDASARKAN URUTAN
Yang paling gampang ngaret soal waktu:
B (karena nyantai terus)
O (karena flamboyan)
AB (karena gampang ganti program)
A (karena gagal dalam disiplin)

Yang paling susah mentolerir kesalahan orang:
A (karena perfeksionis dan narsismenya terlalu besar)
B (karena easy going tapi juga easy judging)
AB (karena asal beda)
O (easy judging tapi juga easy pardoning)

Yang paling bisa dipercaya:
A (karena konsisten dan taat hukum)
O (demi menjaga balance)
B (demi menjaga kenikmatan hidup)
AB (mudah ganti frame of reference)

Yang paling disukai untuk jadi teman:
O (orangnya sportif)
A (selalu on time dan persis)
AB (kreatif)
B (tergantung mood)

Kebalikannya, teman yang paling tidak disukai:
B (egois, easy come easy go, maunya sendiri)
AB (double standard)
A (terlalu taat dan scrupulous)
O (sulit mengalah)

MENYANGKUT OTAK DAN KEMAMPUAN
Yang paling mudah kesasar / tersesat:
B
A
O
AB

Yang paling banyak meraih medali di olimpiade olah raga:
O (jago olah raga)
A (persis dan matematis)
B (tak terpengaruh pressure dari sekitar. Hampir seluruh atlet judo, renang dan gulat jepang bergoldar B)
AB (alergi pada setiap jenis olah raga)

Yang paling banyak jadi direktur dan pemimpin:
O (karena berjiwa leadership dan problem-solver)
A (karena berpribadi “minute” dan teliti)
B (karena sensitif dan mudah ambil keputusan)
AB (karena kreatif dan suka ambil resiko)
Yang jadi PM jepang rata-rata bergolongan darah O (berjiwa pemimpin)
Mahasiswa Tokyo Universita pada umumnya bergol darah : B

Yang paling gampang nabung:
A (suka menghitung bunga bank)
O (suka melihat prospek)
AB (menabung karena punya proyek)
B (baru menabung kalau punya uang banyak)

Yang paling kuat ingatannya:
O
AB
A
B
Yang paling cocok jadi MC adalah orang yang bergolongan darah A (kaya planner berjalan)

MENYANGKUT KESEHATAN
Yang paling panjang umur:
O (tidak mudah stress, antibody-nya paling joss!)
A (hidup teratur)
B (mudah cari kompensasi stress)
AB (amburadul)

Yang paling gampang gendut:
O (nafsu makan besar, makannya cepet lagi)
B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan enak)
A (hanya makan apa yang ada di piring, terpengaruh program diet)
AB (makan tergantung mood, mudah kena anoressia)
Paling gampang digigit nyamuk adalah orang yang bergolongan darah O (darahnya manis)

Yang paling gampang flu / demam / batuk / pilek:
A (lemah terhadap virus dan pernyakit menular)
AB (lemah terhadap hyangiene)
O (makan apa saja enak atau tidak enak)
B (makan, tidur tidak teratur)

Pada acara makan-makan di sebuah pesta:
O (banyak ngambil protein hewani, pokoknya daging-dagingan)
A (ngambil yang berimbang, 4 sehat 5 sempurna)
B (suka ambil makanan yang banyak kandungan airnya seperti soup, soto, bakso dsb)
AB (hobby mencicipi semua masakan, “aji mumpung”)

Yang paling cepat botak:

O
B
A
AB

Yang tidurnya paling nyenyak dan susah dibangunin:
B (tetap mendengkur meski ada Tsunami)
AB (jika lagi mood, sleeping is everything)
A (tidur harus 8 jam sehari, sesuai hukum)
O (baru tidur kalau benar-benar capek dan membutuhkan)

Yang paling cepet tertidur:
B (paling mudah ngantuk, bahkan sambil berdiripun bisa tertidur)
O (kalau lagi capek dan tidak ada kerjaan mudah ngantuk)
AB (tergantung kehendak)
A (tergantung aturan dan orario)

Penyakit yang mudah menyerang:
A (stress, majenun / linglung)
B (lemah terhadap virus influenza, paru-paru)
O (gangguan pencernaan dan mudah kena sakit perut)
AB (kanker dan serangan jantung, mudah kaget)

Apa yang perlu dianjurkan agar tetap sehat:
A (karena terlalu perfeksionis maka nyantailah sekali-kali, tidak usah terlalu tegang dan serius)
B (karena terlalu susah berkonsentrasi, sekali-kali perlu serius sedikit, meditasi, main catur)
O (karena daya konsentrasi tinggi, maka perlu juga mengobrol santai, jalan-jalan)
AB (karena gampang capek, maka perlu cari kegiatan yang menyenangkan dan bikin lega)

Yang paling sering kecelakaan lalu lintas (berdasarkan data kepolisian):
A
B
O
AB


Gimana udah dibaca kan artikelnya, cocok gak sama kepribadian masing-masing, menurut gue artikel ini ditulis dengan memperhatikan sifat kebanyakan orang tiap golongan darah, terlepas dari bener atau enggak nya kembali dari pemahaman kita masing-masing, kalo menurut gue pribadi sesuai tuh isi artikelnya tentang sifat Golongan darah A soalnya mirip banget sama sifat-sifat gue, kalo menurut kalian gimana? ditunggu ya komentarnya :D

Kamis, 16 Februari 2012

Dari Sini Semua Berawal


Gak tau kenapa beberapa hari ini gue kangen banget dengan yang namanya masa-masa SMA, sangking kangennya gue sampe bela-belain muterin Internet buat nyari poto-poto jaman SMA dulu soalnya file-file poto pas gue SMA dulu kebanyakan ada di Komputer rumah gue di Palembang, alhasil banyak banget poto yang gue dapet sebagai pemuas rasa kangen gue sama masa SMA. Rasanya pengen banget bisa ngulangin masa-masa SMA.

 Angkatan X SMAN 17 Palembang

Well, ngomong-ngomong masalah SMA nih. gue mau sedikit share tentang SMA gue dulu, Gue dulu sekolah di SMA Plus Negeri 17 Palembang, bagi yang berdomisili di Sumatera Selatan, Kota Palembang khususnya  sekolah gue ini emang gak asing lagi di telinga.

Yapp adalah SMA Plus Negeri 17 Palembang, sebuah  sekolah unggulan berataraf RSBI yang semakin bersemangat untuk mengubah statusnya menjadi SBI (Sekolah Berstandar Internasional) di Sumatera Selatan.  Sebelum mengenal lebih jauh tentang SMA gue ini, ada yang tau gak lokasinya dimana?  Klo Alumni SMA ini gue yakin pasti pada tau semua kan :D, bagi yang belum tau nih gue kasih  alamatnya SMA gue ini bertempat di Jalan Mayor Zurbi Bustan, Lebong Siareng, Palembang. Sekolah ini berada persis di pinggir jalan. gampang kok nyarinya dijamin gak bakal kesasar deh :D

Pintu Gerbang masuk SMA N 17

Pintu gerbang menuju Ke Asrama Siswa

Oh ya SMA 17 juga menerapkan sistem asrama siswa, jadi semua siswa yang baru masuk ke SMA 17 wajib tinggal di Asrama selama satu tahun, selama satu tahun siswa diajarkan hidup mandiri dan disiplin di asrama, nah menurut gue asrama lah yang memberi kesan lebih selama gue bersekolah di SMA ini, dengan tinggal di asrama gue bisa kenal sama semua teman satu angkatan gue baik cowok maupun cewek, banyak pengalaman yang gue dapet selama tinggal di asrama, Pengalaman susah, senang, searching cewek inceran sampe pengalaman horror pernah gue alamin selama setahun tinggal di asrama. pokonya tinggal di asrama itu the best experience in my life lah.

 Asrama Cowok

Asrama Cowok

Asrama Cewek

Masjid Babbul Ilmi

Selain terkenal karena Asrama nya SMA ini terkenal  karena image-nya sebagai green school. Lingkungan sekolah ini asri dan hijau. Banyak tanaman menghiasi setiap sudut dalam sekolah gue ini.kalo masuk ke lingkungan SMA gue rasanya adem banget udaranya segar gak ada polusi, gak kayak di Jakarta.

Welcome Garden

Lapangan Panahan

Saluran Drainase

Lapangan Upacara

Ruang kelas

begitulah kira-kira gambaran  SMA Plus Negeri 17 Palembang. gimana gak tambah kangen gue sama tu SMA tampilannya udah tambah cantik aja sekarang, beda sama jaman gue dulu sekarang sudah lebih asri mungkin dengan lingkungan yang asri itulah memberi dampak terhadap kejernihan  siswa dalam befikir. Karena ketika kita melihat warna hijau, di saat itulah kita melihat "kesegaran". Suatu kebanggaan bagi gue  pernah bersekolah di SMA Plus Negeri 17 Palembang.

Rabu, 15 Februari 2012

Sejarah PASKIBRAKA Indonesia

Gue lagi mau Nostalgia nih sama hal-hal yang berbau Paskibra soalnya habis liat-liat poto jaman SMA dlu pas masih jadi anak Paskib, gue mau share tentang sejarah singkat Paskibraka Indonesia, kali aja ada yang Nostalgia setelah baca ni tulisan :D

Okay  gue mau kasih tau dulu buat yang belum tau ataupun yang baru denger kata PASKIBRAKA, Paskibraka itu adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Anggotanya berasal dari pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus di beberapa tingkat wilayah, provinsi, dan nasional.

Lambang PASKIBRAKA

JEJAK PERJUANGAN PASKIBRAKA INDONESIA

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.

Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.
Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Suharto, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

1. Kelompok 17 / pengiring (pemandu) 

Pasukan 17 atau disebut juga pasukan pemandu, bertugas untuk mengawal di bagian depan pasukan 8 (pasukan inti) yang membawa duplikat Bendera Merah Putih

2. Kelompok 8 / pembawa (inti)

Pasukan 8 atau pasukan inti bertugas untuk membawa duplikat bendera merah putih yang akan dikibarkan, pasukan 8 berjumlah 8 orang yang terdiri dari anggota PASKIBRAKA dan pengawal dari TNI/Paspampres.

3. Kelompok 45 / pengawal.

Pasukan 45 atau pasukan pengawal, terdiri dari 45 orang anggota TNI dan didampingi anggota PASKIBRAKA yang bertugas untuk mengawal pasukan 8 atau pasukan inti dari belakang.
 
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut PASKIBRAKA.

PURNA PASKIBRAKA INDONESIA (PPI)

Anggota PASKIBRAKA Indonesia mempunyai suatu wadah perkumpulan alumni yang bernama PURNA PASKIBRAKA INDONESIA (PPI), dalam keanggotaan PPI tiap anggota Paskibraka dapat mengetahui perkembangan Paskibra tiap tahunnya.

  Lambang PPI

SEJARAH PPI 

Cikal bakal berdirinya organisasi alumni Paskibraka sebenarnya dimulai secara nyata di Yogyakarta. Pada tahun 1975, sejumlah alumni (Purna) Paskibraka tingkat Nasional yang ada di Yogya, berkeinginan untuk mendirikan organisasi alumni, lalu mereka menyampaikan keinginan itu kepada para pembina di Jakarta. Para pembina lalu menawarkan sebuah nama, yakni REKA PURNA PASKIBRAKA yang berarti ikatan persahabatan para alumni Paskibraka. Tapi, di Yogya nama itu kemudian digodok lagi dan akhirnya disepakati menjadi PURNA EKA PASKIBRAKA (PEP) Yogyakarta, yang artinya wadah berhimpun dan pengabdian para alumni Paskibraka. PEP DI Yogya resmi dikukuhkan pada 28 Oktober 1976. 

Seiring dengan itu, para alumni Paskibraka di Jakarta kemudian meneruskan gagasan pendirian organisasi REKA PURNA PASKIBRAKA (RPP). Sementara di Bandung, berdiri pula EKA PURNA PASKIBRAKA (EPP). Namun, dalam perkembangannya, ketiga organisasi itu belum pernah melakukan koordinasi secara langsung untuk membentuk semacam forum komunikasi di tingkat pusat. Sementara itu, di daerah lain belum ada keinginan untuk membentuk organisasi, karena jumlah alumninya masih sedikit — berbeda dengan Jakarta, Bandung dan Yogya yang menjadi kota tujuan para alumni Paskibraka untuk melanjutkan sekolah. Sampai awal 80-an, alumni Paskibraka di daerah lain hanya dibina melalui Bidang Binmud Kanwil Depdikbud. Mereka selalu dipanggil sebagai perangkat dalam pelaksanaan berbagai upacara dan kegiatan. Mereka dilibatkan dalam kegiatan pembinaan generasi muda, karena dianggap potensial sesuai predikatnya.


Kebersamaan untuk Selamanya

Lagi iseng-iseng bersihin file di Laptop gak sengaja nemuin poto jaman SMA dulu  yang penuh kenangan  bareng anak-anak PARISANDA.

Foto terakhir buat Album Kenangan kelas 3 SMA

Gak terasa udah 3 tahun gue gak pakek lagi  yang namanya seragam putih abu-abu SMA, ada rasa rindu dan kangen dengan jaman SMA, banyak kenangan indah waktu jaman SMA yang gak bakal pernah gue lupain, banyak pengalaman, pengetahuan dan teman yang gue dapet sewaktu SMA, emang bener kata orang jaman SMA itu jaman-jaman penuh kisah, cerita dan Romantika kehidupan masa muda.

Satu pengalaman yang gak bakal pernah gue lupain seumur hidup sewaktu  SMA yaitu pengalaman gue berorganisasi bersama teman-teman di ekskul PARISANDA 17, PARISANDA 17 itu kependekan dari Pasukan Pengibar Bendera 17, kayak sejenis ekskul Paskib di SMA lain. kenapa gue bilang gak bakal pernah ngelupain pengalaman ini soalnya banyak banget pengalaman berharga yang gue dapet selama di SMA karena ekskul satu ini.

 Lambang PARISANDA

PARISANDA memberi banyak banget pembelajaran berharga bagi diri gue pribadi yang sampai saat ini  gue terapin dalam kehidupan sehari-hari, dari ekskul satu ini gue belajar banyak tentang  arti penting dari  kepemimpinan, kedisiplinan, kekeluargaan, keakraban, saling berbagi serta sifat bertanggung jawab dalam diri masing-masing.

 Angkatan gue dulu angkatan yang ke sepuluh  di PARISANDA, eksul gue ini merupakan ekskul pertama di SMA gue dan merupakan ekskul yang paling tua, PARISANDA dibentuk sewaktu angkatan pertama SMAN 17, eksul satu ini dibentuk  tanggal 31 Mei 1998 atas kesepakatan sesepuh/alumni angkatan pertama SMAN 17 yaitu kak Sri Dody Lesmana dan kak Arya Ronaldo Sembiring, Sekarang PARISANDA 17 udah sampai angkatan ke 15 dan masih tetap terus berjaya dan eksis di SMAN 17 Palembang.

 Foto Pas Abis Ngibar
  Foto dengan Sir Bayu Pembina PARISANDA

PARISANDA angkatan gue dulu (angkatan sepuluh) mempunyai anggota sebanyak 26 orang, ke-26 orang ini udah gue anggap layaknya keluarga sendiri. banyak hal yang udah gue alamin bersama mereka, susah, senang, sedih, ceria, panas, dingin selalu gue laluin bersama mereka, karena kami selalu diajarkan prinsip KORSA dan kekeluargaan, satu salah semuanya salah, satu makan semuanya makan. Pokoknya segala hal kita laluin bersama.

Banyak Pengalaman yang gak bakal  gue lupain bareng mereka, pengalaman waktu mau pengukuhan ekskul, sewaktu test PARISANDA, waktu mau ambil baju Ekskul sama lambang, waktu mau persiapan lomba, waktu lomba di SMA lain, waktu pulang lomba bawa piala segede orang :D, persiapan mau upacara17 an dan masih banyak pengalam lain yang pastinya selalu kami lalui bersama penuh senyuman :)

 Foto bareng anak cowok PARISANDA kelas 1 SMA

Nih gue kenalin nama ke 26 orang yang udah gue anggap keluarga sendiri
  1. Wezdy (Sang ketua OSIS yang bijak dan penuh wibawa)
  2. Gintha (Wakil Ketua OSIS yang setia mendampingi Wezdy)
  3. Danny (Pak Lurah yang setia mengayomi warganya walau sibuk sebagai anak Aksel )
  4. Rijul (Sukses menggapai cita-citanya masuk AKPOL)
  5. Yugo (Mas PPI Ganteng yang Playboy)
  6. Septian/Abang (Pelawak Sejati)
  7. Surya (Walau pas-pasan selalu mencoba dengan modal PD)
  8. Jaka (Wakil Gue yang cool)
  9. Army/Gue sendiri (Ketua Parisanda yang berusaha mengayomi rakyatnya)
  10. Ferdy/Najam (Periang gak mudah marah)
  11. Iqbal/Kulup (gara-gara sipit trus mukanya Chinese diejekin Kulup)
  12. Haris (Allahu Akbar!!! Duarrrr....)
  13. Ando (Hidup Pancasila)
  14. Rahma (Istrinya Danny si Ibu Lurah)
  15. Raras (Istri Gue yag baik dan setia)
  16. Fetty (Talk less Do More)
  17. Kina (istri Ferdy yang kejam)
  18. Rika (Cantik orangnya)
  19. Septi ( Cewek Tomboy yang kekar)
  20. Arin (Mbak PPI Finalis Gadis Palembang)
  21. Ella (Kembarannya Elly)
  22. Elly (Kembarannya Ella)
  23. Isti (istrinya iqbal klo gak salah)
  24. Nina (kalo bersin pasti nyebut Hadii....)
  25. Nia (adiknya kak riski)
  26. Nanda (istrinya Mas ganteng)

Dari Sederet  nama-nama diatas hanyalah merupakan bagian kecil dari banyaknya Anggota PARISANDA, dari sederet nama tersebut muncullah satu kata yaitu "Keluarga", dimulai dari kepingan yang kecil kami bersatu untuk menjadi keluarga yang utuh.  Suka Duka adalah makanan harian kami, tertawa lepas bersama saat mencapai kegembiraan, menangis bersama disaat satu diantara kami rapuh, itu semua kami lalui di ekskul tercinta ini.

"Yang mulanya lemah, sekarang Perkasa"
"Yang mulanya anak Bawang, sekarang Pejuang"
"Yang mulanya pecundang, sekarang Pemenang"

Jaya Terus Ekskul Tercinta PARISANDA 17!!!

Rabu, 08 Februari 2012

Sejarah dan Asal-Usul Suku Gumay Sumatera Selatan

Setiap kali menuliskan nama lengkap saya Armula Pratama Gumay seringkali teman-teman bertanya "Apa sih Gumay itu?" dan ada juga yang bertanya " Itu marga kamu ya?" saya pun langsung tersenyum mendengar pertanyaan teman-teman saya itu, ada rasa bangga yang amat sangat besar ketika orang menanyakan arti Gumay kepada saya, bangga kepada orang tua saya karena telah memberi saya marga ini dan bangga kepada leluhur saya Puyang Gumay karena telah membesarkan nama Gumay sehingga banyak anak cucu keturunan Gumay yang telah menjadi orang yang sukses dan menyebar ke seantero Nusantara bahkan sudah sampai menjelajah ke Negeri orang. 

Penjelasan saya tentang sejarah suku Gumay ini saya kutip dari laporan penelitian saudara satu marga saya yaitu Adi Gumay di FIB UGM, saya sangat senang ternyata banyak saudara saya sesama anak cucu Gumay yang peduli dengan sejarah Keluarga Gumay, saya berharap semakin banyak penelitian yang lebih lanjut tentang sejarah Gumay agar nama besar Gumay tidak hilang di telan zaman dan kelak menjadi kebanggaan bagi anak cucu kita ketika menggunakan Marga Gumay di akhir namanya.


Suku Gumai dan Sejarahnya
Suku Gumai adalah salah satu suku yang mendiami daerah di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Adapun penulisan suku Gumai saat ini lebih dikenal dengan sebutan/penulisan “GUMAY”. Suku Gumai bukan saja sebagai identitas diri seseorang dalam hal nama, akan tetapi juga merupakan identitas asal daerah, identitas daerah serta identitas keturunan. [P] Tidak semua orang yang menggunakan nama Gumai atau Gumay menetap di Gumai (dalam hal ini di Kabupaten Lahat), bisa saja orang/person yang menggunakan nama Gumai/Gumay, baik di depan ataupun dibelakang namanya adalah orang – orang yang seumur hidup tidak pernah melihat daerah Gumai/Gumay itu sendiri. Penggunaan nama yang di sandingkan didepan/dibelakang nama seseorang itu sendiri menunjukkan tepat asal, keturunan ataupun nama keluarga. Bisa salah satunya dan bisa juga ketiga – tiganya.
Menurut cerita dari tetuah-tetuah dusun di kampung Gumai ,serta beberapa catatan suku Gumai  merupakan keturunan  anak cucu dari Puyang Diwe Gumay mendiami daerah yang cukup luas dalam bentuk dusun. Yang akhirnya tumbuh menjadi tiga marga sebagai sub dari suku Gumay, antara lain :

  1. Gumay Lembak, yang terletak di kecamatan Pulau Pinang. Tepatnya berkedudukan di Lubuk Sepang
  2. Gumay Ulu, terletak di kecamatan Pulau Pinang. Berkedudukan di Tinggi Hari.
  3. Gumay Talang, terletak di kecamatan Kota Lahat, tepatnya di Langu-Endikat.

Meskipun demikian, sejarah menunjukan ketiga marga Gumay ini tetap dalam satu kesatuan keluarga Gumay dibawah pimpinan adat Jurai Tue (Jurai Kebalikan).
Saya sendiri mendapatkan marga Gumay dari keturunan Pihak ayah, ayah saya berasal dari Lahat tepatnya kecamatan Jarai dusun Aromantai. dan menurut silsilah dari keturunan gumay ayah saya merupakan subbagian suku Gumay Ulu.

I. ASAL KETURUNAN GUMAY LEMBAK

Puyang Muke Akhahan yang sangat legendaris dan di panggil Kerie Sindang Matahari, pimpinan Gumay Jurai ke-XIII mempunyai 8 anak, 7 laki-laki dan 1 perempuan. Anak-anak ini lah yang akan menjadi cikal bakal keturunan Gumay Lembak untuk membangun dusun.

  1. Atungkal Diwe, anak tua bertempat di dusun Bapak yaitu di Lubuk Sepang.
  2. Gune Raja, berpindah ke Endikat. Yang akhirnya menikah dengan Putri Langu. Yang akhirnya menjadi cikal bakal marga Gumay Talang.
  3. Puyang Abawan, bertempat di dusun Tanjung Sirih. tepatnya dipinggiran Ayik Lim bersama keturunannya.
  4. Puyang Bigih, bertempat dan berkeluarga didusun Kuba.
  5. Puyang Pandan, putri satu-satunya dari Puyang Muke Akhahan yang bersuami ke Bandar Agung.
  6. Puyang Bile Raje, bertempat dan berkeluarga di dusun Pulau Pinang.
  7. Puyang Bile Bujang, bertempat diseberang dusun Pulau Pinang. tepatnya didusun Tanjung Mulak beserta keluarganya.
  8. Puyang Bile Pantas, mengambil anak didusun Germidar Pagar Gunung yang akhirnya mengikuti Jurai orang Pagar Gunung.
diperkirakan Puyang Bigih bukan hanya bertempat didusun Kuba tetapi juga didusun Karang Dalam Ulu, Jati, Pagar Batu dan Muara Siban".

II. ASAL MULA KETURUNAN GUMAY ULU.

Puyang Panjang yang mempunyai dua orang anak laki-laki, yakni : Puyang Muke Akhahan dan Puyang Yal Binguk.

Puyang Yal Binguk menjadi pendiri keturunan Gumay Ulu didusun Lubai. Puyang Yal Binguk naik ke Ulu menelusuri Ayik Lim membuat permukiman baru setelah memperistri Putri Tebing Plawi yang disebut dusun Lubai.

Yang akhirnya Puyang Yal Binguk mempunyai 5 orang anak laki-laki :

  1. Kerie Sendan, bertempat dan menetap di Tunggu Tubang (Lubai).
  2. Kerie Dayang, menetap di Lubuk Sele.
  3. Kerie Muksin, menetap di Serungge setelah beristri orang Marga Kikim.
  4. Kerie Tiron menetap didusun Muara Dua Pagar Gunung, setelah mengambil anak.
  5. Kerie Taron, mengikuti kakak (Kerie Tiron) ke Muara Dua Pagar Gunung.

III. ASAL MULA KETURUNAN GUMAY TALANG.

 
Puyang Gune Raje yang bertempat di Dusun Lubuk Sepang. Puyang Gune Raje memperistrikan Dayang Intan Putri Ratu Langu, yang merupakan adik kandung dari Pekik Nyaring. Setelah menikah Puyang Gune Raje menetap di Langu dan dusun Lubuk Sepang sebagai dusun asal mula tempat kembali ( bada balik ).


Namun Ratu Langu menganjurkan kepada Puyang Gune Raje dan istrinya untuk membangun permukiman baru. Yang akhirnya bertempat di Endikat, yang menurut mereka merupakan daerah yang cocok.


Dari dusun Endikat ini lah keturunan Puyang Gune Raje berkembang dan membentuk Marga baru yakni Marga Gumay Talang yang tetap dibawah naungan sistem pemerintahan dan adat Gumay, bersama Gumay Lembak dan Gumay Ulu yang merupakan keturunan Puyang Diwe Gumay setelah meluaskan jaringan keluarganya menjadi Gumay Tige Jukhu : Gumay Lembak, Gumay Ulu dan Gumay Talang. 

Semangkuk Nasi Yang Penuh Berkah (Sebuah Renungan)



Pada sebuah senja 20 tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu di restoran sudah agak sepi.



Dengan segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut. "Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih." Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.



Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu segera menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.



Ketika pemuda ini menerima nasi putih lantas dibayarnya sambil berkata dengan pelan : "dapatkah menyiram sedikit kuah sayur di atas nasi saya." Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum : "Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !" Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir : "kuah sayur gratis." Lalu bergegas dia memesan semangkuk lagi nasi putih.



"Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya." Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.



"Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan saya bawa ke sekolah sebagai makan siang saya !" Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin di luar kota, demi menuntut ilmu datang ke kota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.



Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan di bawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.



melihat perbuatannya, sang istri mengetahui bahwa suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah nasi? Suaminya kemudian membisik kepadanya : "Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."



"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya pula."

"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?"



Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain. "Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka. Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.



"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !" katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi. Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.



Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini menyelesaikan pendidikannya, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.



Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.



Pada saat itulah masuk seorang pemuda yang mengaku wakil direktur dari sebuah perusahaan, sambil berkata, "saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."



"Siapakah direktur kamu nak, mengapa begitu baik terhadap kami? bolehkah saya mengenalnya " sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.



"Kalian adalah dewa penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami sering sekali bercerita jika beliau paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."



Sambil membawa rasa penasaran yang teramat sangat, berangkatlah suami istri baik hati tersebut ke perusahaan yang dimaksud. Setelah sekian lama menunggu dilobby kantor. Akhirnya datanglah seorang paruh baya dengan pakaian rapi, wangi dan parlente. Kewibawaan terlihat dari raut mukanya.



Pemuda ini membungkuk seraya memberi hormat kepada kedua suami istri tersebut, yang semakin menambah keheranannya. Bukankah seharusnya mereka yang memberi hormat pada pemuda itu sebagai rasa terimakasih yang telah mengundang mereka untuk berjualan dikantin perusahaan?



Ditengah keheranan itu berkatalah sang pemuda " Ingatkah kalian masa 20 tahun lalu pernah ada seorang pemuda yang sering mondar mandir didepan restoran kalian, menunggu sampai restoran sepi dan hanya memesan makanan semangkuk nasi putih yang selalu kalian selipkan telor dan sepotong daging dalam pesanannya? Ini adalah balasan buat kalian. Sayalah pemuda itu.



Ya, Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.



Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka : "Kalian harus tetap bersemangat ! di kemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !''
 
Copyright 2009 Let's Act Beyond Green. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator